Ryan Adriandhy Batal Rilis Film “Jumbo” Director’s Cut

jumbo

Pendahuluan

Ryan Adriandhy Batal Rilis Film “Jumbo” Director’s Cut. Kabar mengejutkan datang dari sutradara film animasi yang tengah naik daun, Ryan Adriandhy. Setelah sempat memberikan angin segar kepada para penggemar mengenai kemungkinan perilisan versi director’s cut dari film terbarunya, “Jumbo”, kini Adriandhy secara resmi mengumumkan pembatalan rencana tersebut. Keputusan ini tentu menimbulkan tanya di kalangan penonton yang antusias menantikan adegan-adegan tambahan yang mungkin akan disuguhkan dalam versi yang lebih panjang.

Melalui berbagai wawancara dan unggahan di media sosial, Ryan Adriandhy membeberkan alasan di balik keputusan berat ini. Ternyata, terdapat dua faktor utama yang menjadi pertimbangan matang bagi sang sutradara: alasan teknis dan alasan non-teknis yang berkaitan dengan visi kreatifnya terhadap film “Jumbo”. situs slot gacor andalan sejak 2019 di situs totowayang rasakan kemenangan dengan mudah.

Ryan Adriandhy batalkan director’s cut “Jumbo”. Alasan teknis dan kreatif jadi pertimbangan utama. Versi bioskop adalah hasil final animatic storyboard. Tambahan 18 menit belum dianimasikan. Proses animasi ulang butuh waktu dan biaya besar. Adriandhy yakini 96 menit adalah bentuk terbaik “Jumbo”. Keputusan ini hasil diskusi dengan Visinema. Fokus kini pada kesuksesan versi bioskop. Adriandhy akan fokus pada proyek animasi mendatang. Penggemar tetap nantikan karya selanjutnya. Kesuksesan “Jumbo” tetap jadi pencapaian membanggakan.

Kendala Teknis yang Signifikan

Alasan teknis menjadi penghalang utama bagi terwujudnya director’s cut “Jumbo”. Adriandhy menjelaskan bahwa versi “Jumbo” yang saat ini tayang di bioskop, dengan durasi 96 menit, merupakan hasil finalisasi dari tahapan animatic storyboard. Ini berarti, saat proses editing dilakukan untuk mencapai durasi ideal tersebut, beberapa adegan yang dipotong sepanjang 18 menit belum sepenuhnya dianimasikan.

Mengingat kompleksitas dan biaya produksi animasi yang tidak sedikit, hal ini menjadi kendala teknis yang sulit diatasi dalam waktu dekat.

Keputusan ini juga didasari oleh rasa hormat Adriandhy terhadap dedikasi dan kerja keras seluruh tim. Ia merasa bahwa merilis versi lain, yang secara substansial berbeda dari versi yang telah mereka kerjakan bersama dan telah diterima dengan baik oleh penonton, dapat mengesampingkan visi kolektif yang telah mereka bangun selama bertahun-tahun. Baginya, “Jumbo” versi bioskop adalah representasi utuh dari kolaborasi kreatif yang solid.

Baca Juga: Reaksi Marshanda soal Pernikahan Paula dengan Baim Wong

Visi Kreatif dan Bentuk Terbaik “Jumbo”

Selain alasan teknis, Ryan Adriandhy juga mengungkapkan pertimbangan non-teknis yang tak kalah penting.

“Aku percaya bahwa durasi 96 menit ini adalah bentuk terbaik dari ‘Jumbo’. Sebagai sutradara, saya tumbuh dan berkembang selama prosesnya, serta mendengarkan masukan berharga dari editor, produser eksekutif, dan produser lainnya,” jelas 1 Adriandhy.   

Merilis versi lain dikhawatirkan akan mengabaikan kontribusi dan visi kolektif yang telah disepakati selama proses produksi.

Sinergi dengan Visinema Pictures: Keputusan Bersama yang Dipertimbangkan Matang

Keputusan akhir untuk tidak merilis director’s cut “Jumbo” bukanlah keputusan sepihak dari Ryan Adriandhy. Ia mengungkapkan bahwa telah terjadi diskusi yang mendalam dan konstruktif dengan Angga Dwimas Sasongko, CEO Visinema Pictures. Sebagai rumah produksi yang mendukung penuh visi Adriandhy sejak awal proyek “Jumbo”, Visinema juga memiliki pandangan yang strategis terkait potensi dan dampak dari perilisan versi yang berbeda.

Kesimpulan

Terlepas dari batalnya perilisan director’s cut, film “Jumbo” sendiri telah meraih kesuksesan yang membanggakan di kancah perfilman Indonesia. Dengan berhasil menarik jutaan penonton, “Jumbo” tidak hanya menjadi film animasi yang dicintai anak-anak, tetapi juga berhasil menyentuh hati penonton dari berbagai usia.

Kini, Ryan Adriandhy kemungkinan akan fokus pada proyek-proyek mendatangnya, membawa pengalaman dan pelajaran berharga dari pembuatan “Jumbo”. Meskipun director’s cut “Jumbo” tidak akan pernah terwujud, kesuksesan film versi bioskop tetap menjadi pencapaian yang patut dirayakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *